BPOM Bengkulu Gelar Poli Pintar di Taman Simpang Kandis
Bengkulu : Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Bengkulu menyelenggarakan Poli Pintar di Taman Simpang Kandis, Kota Bengkulu, Minggu (1/12/2024). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya BPOM untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keamanan obat dan makanan.
Inovasi Poli Pintar berlangsung meriah dengan aktivitas meliputi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BPOM Bengkulu, Yunika Sary, S.Farm., M.Si., Apt., menjelaskan bahwa Poli Pintar hadir untuk menyampaikan informasi edukatif kepada masyarakat.
"Kami ingin menjadikan momen ini sebagai wadah untuk memberikan KIE kepada masyarakat mengenai pentingnya keamanan produk obat dan makanan," ujar Yunika.
Poli Pintar, yang merupakan mobil perpustakaan keliling, menyajikan berbagai informasi tentang produk-produk tanpa nomor izin edar serta yang tidak memenuhi standar keamanan. Yunika menyoroti maraknya penyalahgunaan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna buatan dalam produk pangan.
"Kami juga memamerkan contoh produk jamu dan kosmetik tanpa izin edar agar masyarakat dapat mengenali dan menghindari produk tersebut," tambah Yunika.
Selain edukasi melalui Poli Pintar, BPOM Bengkulu juga menyediakan layanan konsultasi, pembagian leaflet, dan buku bacaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Inovasi Poli Pintar ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara memilih obat dan makanan yang aman. Kami juga mengenalkan aplikasi BPOM Mobile kepada pengunjung," jelasnya.
BPOM mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan prinsip Cek KLIK atau Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa—sebagai langkah preventif saat membeli produk pangan kemasan.
"Cek KLIK memastikan produk yang kita konsumsi aman dan berkualitas. Ini adalah langkah kecil tetapi penting untuk melindungi diri dari risiko kesehatan," tegas Yunika.
Melalui kegiatan ini, BPOM di Bengkulu berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan dan mutu produk yang mereka konsumsi.
"Dengan langkah ini, kami ingin menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya keamanan produk," pungkas Yunika.