HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Formalin: Penggunaan, Bahaya, dan Cara Menghilangkannya dari Makanan

Infopom - Formalin adalah larutan bening yang tidak berwarna, berbau tajam, dan mengandung senyawa formaldehid (HCO) sekitar 37% dalam air. Zat ini memiliki banyak sinonim seperti formol, morbicid, methanal, dan lain-lain. Formalin sering digunakan dalam industri, misalnya untuk pengawetan kayu lapis, kain, karpet, busa, hingga untuk menjaga keawetan mayat. Namun, penggunaannya sebagai pengawet makanan telah dilarang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/1999. 

Mengapa Formalin Berbahaya bagi Tubuh?

Jika formalin dikonsumsi dalam jumlah besar, bisa menyebabkan kematian. Formalin bersifat karsinogenik, yang berarti dapat memicu sel kanker. Paparan jangka panjang juga dapat menyebabkan mutasi DNA, yang berdampak negatif pada kesehatan.

Penggunaan Formalin dalam Makanan

Formalin sering disalahgunakan untuk mengawetkan bahan pangan seperti ikan, daging, ayam, tahu, dan mie. Penggunaan ini membuat makanan tidak cepat busuk, namun mengancam kesehatan konsumen yang tanpa disadari mengonsumsi formalin.

Cara Menghilangkan Kandungan Formalin pada Makanan

Jika Anda khawatir makanan yang Anda beli mengandung formalin, ada beberapa metode yang dapat dilakukan:

1. Perendaman dengan Air, Air Garam, atau Air Leri (Bekas Cucian Beras):
   - Merendam makanan dalam air biasa selama 60 menit dapat menghilangkan sekitar 61,25% formalin.
   - Merendam dengan air leri dapat menghilangkan hingga 66,03% formalin.
   - Merendam dalam air garam bahkan lebih efektif, dapat menghilangkan 89,53% formalin.

2. *Menghilangkan Formalin pada Mie Basah:
   - Untuk mie basah, Anda bisa merendamnya dalam air mendidih selama 30 menit, yang dapat menghilangkan kandungan formalin hingga 100%.

3. Menghilangkan Formalin pada Tahu:
   - Rendam atau rebus tahu dalam air mendidih sebelum diolah. Hal ini efektif untuk mengurangi kandungan formalin dalam tahu.

Meskipun hasil metode di atas tidak selalu menghilangkan formalin sepenuhnya, upaya ini dapat meminimalisir risiko kesehatan akibat formalin. Kita harus tetap waspada dan lebih selektif dalam membeli bahan makanan, terutama dari pasar bebas.
Tutup Iklan